Sabtu, 03 Agustus 2013

한국 언어시



Puisi berbahasa korea 사랑 해요 (Aku mencintaimu)
Hangul version : 

사랑 해요

사랑 해요
사랑 마음
사랑 해요
마음의
사랑 해요
진정으로
사랑 해요
폭풍 있지만
지진 해일은 인사
사랑 해요
아직도 당신을 사랑
언니가 쉬고 있다고로
사랑 해요
마음과
행복 해요
사랑 해요하기 때문에
시간
방해 수있는


Romansi version :
Saranghaeyo

Saranghaeyo
salang nae ma-eum
dangsin-eul salang
nae ma-eum ui ban
Saranghaeyo
jinjeong-eulo
Saranghaeyo
pogpung ol issjiman
jijin haeil eun insa
dangsin-eul salang
ajigdo Saranghaeyo
eonniga sum swigo issdago lo
Saranghaeyo
nae ma-eum gwa
jeon haengbog haeyo
Saranghaeyo hagi ttaemun-e
man sigan
banghae hal su issneun

Indonesia version :
Aku mencintaimu

Aku mencintaimu
dengan rasa cinta dihatiku
Aku mencintaimu
Dengan separuh hatiku
Aku mencintaimu
dengan tulus
Aku mencintaimu
Walau badai datang
Tsunami menyapa
Aku mencintaimu
tetap mencintaimu
Selama kau bernafas
Aku mencintaimu
dengan hatiku
Aku bahagia
Karena aku mencintaimu
Hanya waktu
Yang bisa mencampurinya

Kala Musim Dingin Menyapa Korea



Kala Musim Dingin Menyapa Korea


Deokyusan National Park kala musim dingin (Foto: edvench/flickr)
WAKTU begitu cepat dan tidak terasa musim sudah berganti di Korea Selatan. Banyak atraksi bisa dinikmati sambil mengagumi keindahan alam Korea.

Saat ini, di Korea Selatan sudah masuk musim dingin. Tidak seperti biasanya, musim dingin di Korea tahun ini lebih awal datangnya, tepatnya pada awal Desember. Bahkan, salju yang biasanya turun pada akhir Desember, tahun ini turun pada awal Desember.

Tidak bisa dipungkiri bahwa global warming sedang terjadi di seluruh dunia, tidak terkecuali di Korea Selatan. Pada musim ini biasanya banyak sekali orang Korea yang ingin pergi ke luar Korea, baik itu untuk liburan maupun mencari udara yang sedikit lebih hangat. Suhu udara pada puncak musim dingin yang biasanya terjadi pada minggu kedua dan ketiga pada Januari dapat mencapai minus 16 derajat Celsius.

Meski demikian, tahun ini udara lebih dingin dan pada awal Januari suhu udara mencapai minus 22 derajat. Walaupun demikian, aktivitas tetap berjalan dengan lancar. Orang masih sibuk bekerja dan pusat olahraga musim dingin, khususnya ski resor penuh dengan orang-orang yang ingin bermain ski, snowboarding, atau winter trekking. Mereka tidak hanya berasal dari Korea, tetapi juga dari berbagai negara khususnya Asia Tenggara.

Salju merupakan daya tarik bagi sebagian besar dari mereka untuk datang pada musim dingin. Pada liburan tahu lalu, saya menghabiskan liburan musim dingin dengan bermain ski dan melakukan winter trekking.

Olahraga ini mungkin tidak sebegitu populer dibandingkan dengan ski atau snowboarding. Namun demikian, bagi saya winter trekking sangatlah menarik karena kita dapat menikmati keindahan alam yang berbeda, terutama karena adanya salju di puncak-puncak gunung.

Selain itu, menjelajah gunung Korea dengan suhu udara di bawah minus derajat dan berjalan di tengah-tengah hamparan salju putih selama enam sampai delapan jam adalah pengalaman yang menantang dan mengesankan. Tahun ini, saya kembali mengikuti winter trekking dengan teman-teman saya yang tergabung dalam tim Tiger di Deokyusan National Park yang berlokasi kurang lebih 2 jam dari Kota Seoul.

Gunung Deokyu adalah salah satu gunung yang paling terkenal di Korea untuk melakukan olahraga ini. Hal ini karena di lokasi ini terdapat Muju Ski Resort, salah satu tempat bermain ski yang begitu populer di Korea.

Suhu udara berkisar minus 2 derajat ketika kami sampai di Muju Ski Resort, tempat di mana kami akan memulai winter trekking pada jam sepuluh pagi. Ternyata, kami kurang begitu beruntung pada saat itu karena banyaknya orang yang menunggu antrean untuk naik gondola yang akan membawa kami ke Muju Base dengan ketinggian sekitar 1.350 dari permukaan air laut.

Akhirnya, sambil menunggu kami memutuskan untuk makan siang. Sesudah menunggu dua jam, tepat pukul 12 siang akhirnya kami semua baru dapat naik ke atas. Perjalanan selama 15 menit ini begitu menyenangkan. Gondola berkapasitas delapan orang terisi penuh.

Untuk naik gondola, para pengunjung harus membeli tiket seharga KRW 8.000 atau sekitar Rp80.000. Dari atas gondola kami dapat melihat begitu indahnya pemandangan di bawah. Para pemain ski dan snowboarding meluncur ke bawah dengan gerakan ke kanan dan ke kiri cepat sekali.

Kilauan sinar matahari yang menyapu hamparan salju putih dan warna-warni pakaian yang dipakai para pemain ski membuat suasana di bawah menjadi indah. Jika Anda belum pernah bermain ski atau snowboarding,sangat dianjurkan untuk mengajak teman atau ikut kelas olahraga tersebut.

Akhirnya kami sampai di puncak Muju. Banyak sekali orang yang sudah bersiap untuk melakukan winter trekking. Sebelum naik pendakian, kami semua harus memastikan bahwa kondisi badan harus kuat karena selain udara yang dingin kadang-kadang angin juga bertiup dengan kencang. Selain itu, kami juga harus mempersiapkan peralatan dengan baik, seperti baju hangat, celana gunung, topi, kaus tangan, tongkat, dan yang tidak kalah penting adalah spike rantai sepatu yang digunakan untuk berjalan di atas salju.

Alat-alat ini banyak dijual di toko-toko yang menjual peralatan gunung di Korea. Bekal makanan dan air juga sangat penting karena kadang-kadang kita dapat dehidrasi di tengah jalan.

Sesudah siap semua, pemimpin rombongan kami menjelaskan sekali lagi mengenai rute yang akan kami tempuh, yaitu mengelilingi Gunung Deokyu yang berjarak kurang lebih 12 km. Perlu waktu kurang lebih sekitar lima sampai enam jam untuk sampai ke bawah lagi.

Dalam waktu sekitar 20 menit berjalan, kami sampai di puncak tertinggi Gunung Deokyu, yaitu Hyangjeokbong dengan ketinggian kurang lebih 1.600 meter. Di puncak tersebut sudah banyak sekali para pendaki.

Dari atas puncak inilah kami semua dapat melihat keindahan alam yang begitu memesona. Di depan kami hamparan salju putih menyelimuti hampir semua tempat. Tampak di kejauhan para pendaki masih berjalan pelan-pelan menuju ke puncak, di mana kami berdiri saat itu.

Kami juga dapat melihat dengan jelas puncak-puncak lain di taman nasional ini yang diselimuti oleh salju. Hal ini semakin indah karena udara yang cerah dan langit berwarna biru. Warna biru dan putih begitu kontras, membuat perpaduan yang menawan. Setiap akhir minggu, gunung-gunung di Korea selalu penuh.

Mereka melakukan pendakian hampir di setiap musim. Pada saat mereka mendaki mereka juga dapat berbagi kebersamaan dengan rekan, keluarga, teman, dan kolega di tempat mereka bekerja.

Sesudah berjalan kurang lebih dua jam, kami semua memutuskan beristirahat sejenak untuk makan makanan ringan. Ketua rombongan menjelaskan, masih kurang lebih tiga jam perjalanan untuk sampai ke bawah.

Saya sendiri memilih untuk melihat peta di mana saya berada saat ini. Di setiap taman nasional Korea, rute dan peta tersedia dengan sangat jelas. Jadi, jangan takut untuk tersesat. Di bagian bawah gunung, salju mulai meleleh dan sudah menjadi keras. Daun-daun yang di atas tertutup salju sudah tidak saya temui di bawah.

Suasana begitu sepi ketika kami sampai di sebuah tempat peristirahatan menuju ke bawah. Suara gemercik air di sungai kecil yang menuju ke bawah gunung tersebut membuat suasana begitu syahdu. Badan yang lelah menjadi segar melihat pemandangan yang begitu indah.